"Ingatlah bahwa sebuah musibah yang membawamu makin dekat kepada Allah itu lebih baik dari pada nikmat yang membuatmu makin menjauh dari Allah." – Dr. Bilal
Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, tanah longsor, dan angin puting beliung kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia. Di sisi lain, banyak kaum dhuafa yang hidup dalam kondisi tempat tinggal yang sangat tidak layak — rumah reyot, bocor, berisiko ambruk, atau tidak memiliki rumah sama sekali. Kedua kondisi ini menempatkan mereka dalam situasi yang sangat rentan secara fisik, ekonomi, dan psikologis.
Kerentanan Akibat Bencana Alam: Korban bencana alam sering kali kehilangan tempat tinggal, harta benda, bahkan anggota keluarga. Mereka membutuhkan bantuan darurat secara cepat dan berkelanjutan, mulai dari pangan, sandang, hingga pemulihan tempat tinggal dan trauma.
Kemiskinan dan Rumah Tidak Layak Huni: Banyak keluarga dhuafa yang tinggal di gubuk seadanya, dinding dari bambu lapuk, atap bocor, dan lantai tanah. Kondisi ini sangat tidak manusiawi dan jauh dari standar tempat tinggal yang sehat dan aman.
Keterbatasan Dukungan Rehabilitasi: Dalam banyak kasus, bantuan dari pemerintah belum menjangkau semua korban bencana dan kaum miskin secara merata, atau hanya bersifat sementara. Perlu sinergi dari lembaga sosial, relawan, dan masyarakat umum untuk turut serta dalam pemulihan.
Tingginya Kebutuhan Aksi Cepat dan Tepat: Penanganan bencana dan pembangunan rumah layak huni memerlukan respons cepat, pengelolaan profesional, serta penyaluran bantuan yang tepat sasaran dan transparan.
Melalui program kemanusiaan ini, Yayasan Cahaya Alam berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam merespons penderitaan masyarakat akibat bencana serta membantu mewujudkan rumah yang layak dan aman bagi keluarga dhuafa. Tujuan program ini meliputi:
Program kemanusiaan ini adalah bentuk nyata dari kepedulian terhadap sesama, menumbuhkan empati sosial, dan membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.